Hidup di tengah keluarga yang sederhana mengajariku untuk selalu bersyukur apapun keadaannya. pendidikan formalku dimulai di TK Pertiwi Prembun yang sekarang masih nampak berdiri kokoh. Masa itulah segenap mentalku terbentuk oleh faktor lingkungan meski peran orang tua tetap menjadi yang nomor satu. Rasa percaya diriku belum tumbuh dan aku masih sangat pemalu. Pada pendidikan dasar selanjutnya aku masih menempuhnya di wilayah yang sama yaitu SDN 1 Prembun yang letakknya bersebelahan dengan sekolah TK Pertiwi Prembun. Aku ternyata belum dapat menepis rasa pemalu dan tidak percaya diri. Beruntung sekali aku memiliki seorang ibu yang tidak pernah bosan menungguiku selama belajar di sekolah dan berlangsung selama bertahun - tahun. Sampai kapanpun kenangan itu tidak akan pernah hilang meski kini aku telah menjadi seorang pendidik.
Perjalanan yang penuh petualangan dan menantang kemandirian dimulai ketika aku menempuh sekolah lanjutan pertama. Aku yang masih ingusan terpaksa harus hidup terpisah dari orang tua dan merantau di Yogyakarta bersama kakak perempuanku yang waktu itu masih menempuh kuliah. Aku bersekolah di SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Selama tiga tahun aku menempuh ilmu umum dan agama. Setamat smp aku pun melanjutkan ke SMA Negeri 1 Depok Sleman. Karena sudah terlatih mandiri sewaktu smp maka ketika aku sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru. Aku mengambil program studi IPA hingga memudahkanku memilih jurusan Kimia ketika kuliah.
Aku sebenarnya sangat ingin menapaki kampus Universitas Gajah Maja sebagai kampusku namun Tuhan memilihkan jalan terbaik bagiku untuk melanjutkan studi di Universitas Negeri Yogyakarta meski sebelumnya aku telah lolos ujian di kampus idamanku tapi karena hanya selesai di program D3 maka kebanyakan keluargaku kurang setuju. Maklumlah kami keluarga besar jadi jika harus transfer setelah D3 masalah biaya akan menjadi rintangan yang penting. Akhirnya kumantapkan hati untuk tetap kuliah di UNY sampai tamat. Namun study di bidang ilmu eksak tidak menghalangi hobbiku dalam utak -utek software komputer. Aku tetap belajar dan belajar disela-sela waktu luang kuliah. Aku juga ingin menyampaikan rasa terima kasih pada bapak dan ibu kost yang sudah seperti saudara karena aku hidup di kost dimulai smp sampai lulus akta IV. Tanpa kasih sayang mereka pasti aku juga kesulitan dalam membiayai tarif listrik karena sering bongkar pasang komputer demi melancarkan hobbi.
Dan kini setelah menjadi pamong pendidik di SMKN 1 AmbalSMK Negeri 1 Ambal kebumen, hobbiku tetap menjadi prioritas disamping mengajar. Ibarat kata my second wife is computer. Untuk anak dan istriku, terima kasih atas supportnya selama ini. Meski terkadang waktu luang sibuk kuisi dengan utak - atik didepan komputer tapi mereka tidak pernah protes bahkan anakku yang saat ini masih balita juga sudah mulai tertarik dengan komputer. Tentu saja memerlukan waktu yang lama baginya untuk belajar. And life must go on....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar