Teks berjalan

SELAMAT DATANG di Mele'x teknologi Blog's ... Mohon tinggalkan kritik dan saran guna membangun blog ini lebih baik lagi... TERIMA KASIH

Selasa, 01 November 2011

Penentuan Kalor Pembakaran Alkohol

Lembar Kerja Praktikum Percobaan Kimia
KALOR PEMBAKARAN ALKOHOL

I.      Tujuan Percobaan
Menentukan kalor pembakaran bahan bakar alkohol.

II.   Dasar Teori
Alkohol merupakan bahan yang mudah terbakar dan biasa digunakan untuk mengisi lampu spiritus (bunsen) atau lampu pemanas sayuran yang dihidangkan di atas meja. Spiritus merupakan alkohol dengan rumus kimia C2H5OH (Ar C = 12; Ar H = 1; Ar O = 16). Menurut pustaka alkohol mempunyai kalor pembakaran sebesar −1367 kJ/mol. Untuk menentukan kalor pembakaran spiritus dapat dilakukan dengan membakar spiritus tersebut  dan kalor yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan sejumlah air. Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu air dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Q = m x c x T
Dimana:               m = massa air (gram)
                                C = kalor jenis air (4,18 J /gram oC)           
                                T = perubahan suhu (K atau oC)
Hukum Termodinamika I menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Oleh karena itu, jumlah energi yang diperoleh oleh sistem akan sama dengan jumlah energi yang dilepaskan oleh lingkungan. Sebaliknya jumlah energi yang yang dilepaskan oleh sistem akan sama dengan jumlah energi yang yang diperoleh oleh lingkungan.  Menurut Joseph Black  besarnya kalor yang dilepas akan sama dengan kalor yang di terima. Oleh karena itu, besarnya kalor yang dilepaskan oleh reaksi pembakaran alkohol sama dengan besarnya kalor yang di terima oleh air (kalor jenis  4,18 J /gram oC )dan wadah (kalor jenis kaca 0,84 J/gramoC).

III.       Alat dan Bahan
1
Neraca
5
Kaki tiga
2
Gelas kimia
6
Kawat strimin asbes
3
Lampu Bunsen
7
Tisu
4
Thermometer
8
Etanol (spiritus)

IV.      Prosedur Kerja
  1. Timbanglah lampu bunsen sebelum diisi dengan etanol (spiritus) dan catat hasilnya..
  2. Isi lampu bunsen dengan etanol, kemudian timbang kembali dan catat hasilnya.
  3. Masukkan air sebanyak 200 mL ke dalam gelas kimia, kemudian ukur suhu air dengan menggunakan thermometer dan catat hasil pengukuran sebagai suhu mula-mula (T1).
  4. Panaskan air dengan menggunakan lampu bunsen hingga mendidih, kemudian ukur suhu akhir sebagai T2.
  5. Matikan lampu bunsen setelah air mendidih dan diamkan hingga dingin, kemudian lampu di timbang kembali dan catat hasilnya.
  6. Masukkan data pengamatan ke dalam table pengamatan kemudian lakukan perhitungan.

V.        Data Percobaan
1
Massa lampu Bunsen kosong
:……………………………………Gram
2
Massa lampu bunsen + etanol (mula-mula) / (m1)
:……………………………………Gram
3
Massa lampu Bunsen + etanol (setelah dipakai) / (m2)
:……………………………………Gram
4
Suhu air sebelum dipanaskan (T1)
:…………………………………….oC
5
Suhu air setelah dipanaskan (T2)
:………………………………….…oC
VI.      Perhitungan dan Analisis
  1. Massa etanol  yang terbakar       : ……………………………………………………………………………………………………………….
  2. Kenaikan suhu air            (T)       : ……………………………………………………………………………………………………………….
  3. Kalor pembakaran alkohol           :…………………………………………………………………………………………………………………
   4.  Tentukan besarnya kalor pembakaran untuk tiap 1 mol alkohol (etanol)
Jawab : ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

  1. Tuliskan persamaan termokimia dari reaksi pembakaran alkohol.
Jawab : ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

VII.  Pembahasan
         ........................................................................................................................................................................................................................
VIII. Kesimpulan
.........................................................................................................................................................................................................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar